Saya pertama kali kenalan dengan pelajaran Bahasa Inggris itu kelas 6 SD (itu artinya udah sekitar 20 tahun lalu), dan beberapa tahun sebelumnya sudah tertarik dengan ide "bepergian keluar negeri dan dibayar". Jadi dalam masa-masa itu, sebuah profesi yang terpikirkan untuk merealisasikan ide itu adalah pramugari pesawat terbang. Story short, saya nggak pernah jadi pramugari sampai sekarang :D
Tapi apakah ide "bepergian keluar negeri dan dibayar" mati begitu saja? Oh, tentu tidak! Ide itu sepertinya masih terpatri di sanubari. Hanya saja, memang sempat terkubur beberapa tahun lamanya, sehingga seperti terlupakan. Pernah mencoba, tapi gagal, lalu berhenti, tidak dilanjutkan.
Tahun 2019 sepertinya menjadi kebangkitan sinar ide itu. Berada di lingkungan dengan berbagai macam kewarganegaraan dan berbincang tentang rupa-rupa pengalaman dari berbagai tempat di belahan lain bumi, secara tidak sadar membuat ide itu muncul lagi ke permukaan. Sambil mempertanyakan ulang pada diri sendiri : Apakah kamu masih mau? Apakah kamu bisa? Apa yang akan kamu lakukan? Bagaimana kamu melakukannya? Kapan mau memulai? Mau mulai dari mana? Dan lain lain-dan lain, akhirnya mulai membulatkan tekad untuk merealisasikan ide itu lewat jalan pendidikan pasca sarjana melalui jalur beasiswa. (Iyalahhh, udah umur segini mana ada lowongan pramugari? Hehehe..) Negara tujuan? Mari memulai dengan Australia atau Kanada.
Kemudian, di awal 2020 mulai membuat garis waktu tentang segala persiapan menuju ide itu. Kali ini, supaya tidak kehilangan jejak dan tetap menjaga sinar, beberapa hasil persiapan akan di-posting di blogs ini. Masih pada percaya kan bahwa "Langkah besar dimulai dari satu langkah kecil"?
Bagus ya kembangnya? :D |
Eits eits, hayooo... Jangan keburu nyinyir dong. Ayo, tunjukan kalau kamu juga sosok yang suportif dan penuh welas kasih. Ketika kamu memberikan semangat, energi positifnya juga akan balik lho. Ya kan ya kan?
Baiklah, sekian kata pengantar sebagai pengingat tentang memulai sebuah perjuangan.
Suatu malam dengan banyak ide seliweran di kepala.
No comments:
Post a Comment