Fave-nya dia yg kotak coklat di kanan atas |
Pikiranku melanglangbuana ke alam imajiner ketika menyiapkan nasi kuning untuk sarapan spesial kami pagi ini. Spesial karena ada lilinnya :D Kalo nasi kuningnya sih tetap nasi kuning made in ibu penjual di dekat komplek rumah, heee...
Pikiranku melanglang buana ke percakapan kami beberapa hari sebelumnya :
A : Besok mau hadiah apa? Parfum favorit?
B : Parfum lagi....
A : Mau apa atuh?
B : Kalo (Samsung) Grand gimana? *pasang muka lucu.
A : Kok itu? Kan ga perlu tho. Orang masih ada (Nokia) Lumia. *mulai negosiasi.
B : Uhm.. Kalo gitu isiin pulsa normal & pulsa internet terus? Eh, jangan ding. Hmm.. Hadiahnya : kamu bisa pulang kantor cepet setiap hari. Nggak pulang malem terus. Itu udah jadi pengganti hadiah sepanjang tahun.
A : *speechless. Mbrebes mili, miris, pedih, sambil keukeuh bungkus kado parfum. Nancepnya tuh di sini
Lalu, pikiranku juga melayang ke bagian tentang para
mertua; ya mertuaku dan mertua dia.
Mertuaku
itu masih dinas di Kabupaten Cianjur, dan bisa jadi ada hari-hari tertentu yang
tidak bisa diganggu jadwalnya. Tapi kok ya lha ndalah beliau
mau dan bersedia dimintai tolong untuk membelikan beberapa kotak bolu ketan
hitam favorit dia. Mintanya 4, dibelikan 6. Yeaayyy.... Nggak cuman beli. Tapi
beliau juga mau nitipin ke bis jurusan ke Bandung supaya bisa kami terima
dihari yang sama. Yeaayy dua kali ^_^
*lagi mikir, alam yang bekerja
dan merancangkan dan membantu aku..Mencintaimu dengan sederhana :-* |
Lalu beralih ke mertua dia. Sang Mertua memang sudah
waktunya pergi ke Bandung untuk mengurusi suatu hal. Beberapa hari yang lalu
bilangnya mau datang hari Rabu. Tapi kok ya lha
ndalah datangnya malah hari Kamis sore dan memutuskan menginap.
Bangun subuh di keesokan harinya, justru sang mertualah yang pertama kali
memberikan peluk selamat bertambah usia. Fiuhh...
*mikir
lagi, alam yang membantu aku untuk selalu belajar bersyukur untuk setiap
kehadiran manusia lain di hidupku.
My birthday man |
Dan, karena alam sudah
merancangkannya untukku, aku hanya perlu menyambut dan meresponnya dengan
sukacita dan penuh kelapangan hati. Lalu kususunlah sebuah sarapan sederhana
untuk kami berdua : bolu ketan
hitam, kotak hadiah, nasi kuning dengan modifikasi bentuk a la aku,
dan tiga lilin utama plus 1 lilin kecil warna merah jambu di nampan nasi
kuningnya.
Inilah duabelas september duaribu empatbelas. Aku dan dia dalam keheningan berdua, mengucap syukur, dan mencinta.
*DIA yang ku ceritakan di atas adalah pria yang aku nikahi 3 tahun lalu :)
*Oia Suami, karena permintaanmu supaya aku nggak pulang malam, ayooo 2 minggu ke depan kita pergi ke tempat asing. Cuman kita deehh.. Jadi kalo pulang malem, ya pulang sama-sama. Lha wong perginya sama-sama :D
*Oia Suami, karena permintaanmu supaya aku nggak pulang malam, ayooo 2 minggu ke depan kita pergi ke tempat asing. Cuman kita deehh.. Jadi kalo pulang malem, ya pulang sama-sama. Lha wong perginya sama-sama :D
No comments:
Post a Comment