Sunday, January 13, 2013

"The Impossible" - the words itselfs said I'm Possible

Again, it's movie weeks :D
Ini film pertama yang kami tonton di tahun 2013 "The Impossible"

Alasan pengen nonton film ini :
  • ada Naomi Watts yang masuk nominasi Best Actress - Motion Picture Drama di Penghargaan Golden Globe ke 70.
  • film ini masuk ke dalam 35 nominasi penghargaan di dunia perfilman, dan meraih 3 penghargaan. (sumber : Wikipedia)
  • Kisah nyata yang diangkat menjadi film, selalu punya pesan moral yang  dekat sekali dengan kehidupan manusia lainnya.
  • Tsunami. Siapa yang bisa lupa dengan malapetaka yang menghancurkan sebagian besar pesisir pantai di beberapa negara di Asia Tenggara?

Poster Film
Malam Natal yang romantis dan menyenangkan ketika seluruh keluarga menghabiskan waktu bersama di tepi pantai. Tidak ada firasat buruk atau hal semacam itu, hanya merasa agak sulit tidur saja.

Keesokan harinya adalah pagi yang cerah. Bersenang-senang di luar ruangan menjadi sangat mengasyikan buat seluruh keluarga. Anak-anak dan sang ayah bermain di tepi kolam renang, sedangkan sang ibu menikmati semilir angin sambil membaca di kursi dekat kolam.

Tiba-tiba hembusan angin terasa semakin kencang, terdengar bunyi debur semakin keras, burung-burung memekik panik sambil terbang menjauhi arah pantai, angin dan debur menjadi satu dan semakin kencang, daaannn.....

B L A C K E D    O U T

Terbentur reruntuhan bangunan, dihantam batang pohon, tergores ranting pohon, sobek di bagian dada dan kakinya, nggak bikin Maria Bennet berhenti berusaha menyelamatkan dirinya dan si sulung, Lucas Bennet. Lucas yang penuh dengan luka dan lebam di tubuhnya pun nggak berhenti untuk saling bantu sama sang ibu untuk mencari pertolongan buat mereka berdua.

Kehausan, lelah, marah, bingung, pendarahan, menahan sakit di sekujur tubuh, takut, sampai hampir nggak bisa tersenyum. Dengan secercah harapan di dalam hati, akhirnya mereka bertemu dengan warga lokal, dan dibawa ke perkampungan terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan mendapatkan perawatan seadanya di rumah sakit setempat.

Di tempat yang lain, tidak jauh dari lokasi hotel yang mereka tempati (yang pasti udah berantakan banget) si ayah, Henry Bennet, dan kedua anak laki-laki lainnya, Tomas dan Simon, juga sedang mencari si ibu dan Lucas.

Di rumah sakit, dengan begitu banyaknya korban dan minimnya tenaga serta peralatan medis, perawatan untuk Maria Bennet menjadi agak terbengkalai. Di tengah rasa sakitnya, Maria meminta Lucas untuk 'do something to help others' di rumah sakit itu - tempat yang begitu hiruk pikuk yang memerlukan lebih banyak lagi bantuan.

Kondisi Ibu Maria semakin parah (lukanya sudah terinfeksi parah dan waktu banjir, dia menelan banyak sekali partikel-partike yang terbawa banjir). Lucas semakin putus asa ketika tidak menemukan ibunya di ranjang rumah sakit (beneran deh. Saat itu nggak ada yang ngasih tau dimana dan gimana kondisi ibu Maria) dan harus tinggal di tenda anak-anak. Di tempat yang lain, Pak Henry stress dan menangis hampir putus asa karena nggak berhasil juga menemukan istrinya dan anak sulungnya. Apalagi hampir kehilangan kontak dengan kedua anak-anak lainnya (Simon dan Lucas) ketika mereka dipindahkan ke camp anak-anak, dan nggak ada informasi lebih jelas tentang lokasi camp itu.

Nothing is more powerful
Than the human spirit

Kalimat yang dicetak di official poster filmnya. Penonton dibawa hanyut ke pengalaman mengerikan waktu tsunami terjadi. Rasanya ngilu banget melihat luka di sekujur tubuh Maria - apalagi di kakinya. Rasanya sesak banget melihat Henry tersedu-sedu ketika menelpon saudaranya. Rasanya menyayat banget mendengar jeritan Simon dan Tomas di camp pengungsian di dekat rumah sakit. Rasanya . . . . . . . . .
Aahhh.. betapa beruntungnya kita saat ini yang cukup sehat untuk mensyukuri keberadaan keluarga di dekat kita.


Keep your spirit alive,

WiRani