Saturday, September 4, 2021

Waxing di Rumah Aja Yuk!

Hai pemilik rambut lebat di sekujur tubuh, dan kebetulan ngrasa kurang nyaman dengan itu. Sini tos dulu sama saya! Dari mulai dibiarin, dicukur, dicabutin, udah pernah semuanya. Dulu nggak kepikiran waxing karena kan kudu nyalon yak. Pasti mihil. Sedangkan aku orangnya hemat dan ekonomis :p

Nah, tidak disangka tidak dinyana, muncullah iklan di instagram tentang perlengkapan waxing dan bisa dilakukan sendiri. Walau rambut kaki dan ketiak saya udah gak selow, saya tetap nggak buru-buru beli. Tenang sodara-sodara, kita sedang belajar untuk membeli apa yang kita butuhkan. Kalau saya, perlu lebih dari 3 pertimbangan sebelum akhirnya membeli sesuatu. Ini sebagai latihan pengendalian diri sih, biar nggak dikit-dikit pesen, dikit-dikit belanja. Kamu boleh beda dengan saya lho ya cara pengendalian dirinya ;)

Klik sana-sini, cek sana-sini, akhirnya pilihan saya jatuh pada produk ini, jreng-jreng:
Aslinya ada spatula dengan 2 sisi ukuran berbeda.
Tapi punyaku entah nyelip dimana :')
Ini produk kecantikan terbaik yang saya beli di sepanjang 'musim' pandemi! Beli di bulan Ramadhan tahun 2021 lalu di toko produk kecantikan Makeupcino, Bandung. Konsep swalayan yang nyaman dengan harganya yang juga sama kaya harga resmi. Yaa, kalau beruntung ada diskon toko. Kalaupun dapat harga normal, kebayar kok dengan pengalaman menyenangkan ngliat jejeran produk-produk yang menggemaskan :D

Yak, mari kita mulai waxing at home ya.


PERTAMA
Yang di dalam gelas tuh tepung terigu ya
BACA KERTAS PANDUANNYA.
Sekali. Duakali. Ulangi beberapa kali sampai paham instruksinya.
Kalau udah, yuk cuci kaki dulu. Keringkan dengan tepuk-tepuk lembut pakai handuk.
Yang perlu disiapin terpisah adalah taburan. Saya punya dua pilihan: bedak bayi atau tepung terigu. Kalian pilih aja mana yang paling mudah didapat. Kenapa harus pakai taburan segala sih? Biar gak pedes kulitmu pas diolesin karamel gulanya, neneng :))
Untuk waxing kali ini, saya pakai tepung terigu aja.
Oh iya, spatula punyaku ilang. Entah nyelip dimana. Jadi sekarang kalau mau waxing, nyendok gulanya pake kartu anggota swalayan yang udah gak kepake :p


KEDUA
Kaki besar, rambut tebal.
Paduan yang greget kan ya?
:p


Santai aja ya. Kalau baru pertama kali, emang pasti deg-degan. Ini bakal salah nggak sih? Bener nggak gini caranya?

Pegang-pegang lagi aja tuh kain strip-nya. Coba cium aroma gulanya. Disentuh juga gak apa-apa. Biar tau juga gimana tekstur dan kekentalan gulanya.

Namanya juga gula ya, pasti manis. Saya sempet iseng jilat jari yang abis pegang wax itu. Manis :))) Jangan keterusan ya.




KETIGA
Kaya adonan siap diproses ya? :D
 

Setelah santai, yuk taburkan bedak/tepung terigu ke kaki yang rambutnya mau kita singkirkan. Nggak usah terlalu banyak sampe kaya donat gula.

Ratakan aja sampai nggak ada bubuk yang menggumpal. Setelah ambil foto di samping, masih saya ratakan lagi kok.






KEEMPAT
Bagian yang hijau lurus itu hasil dari
ngolesin pakai 'spatula' kartu anggota swalayan yak :p


Pakai spatula untuk mengoleskan gula ke kulit kaki. Oleskan ke arah tumbuhnya rambut.

Panjang dan lebarnya silakan disesuaikan aja. Buat perkiraan, oleskan dengan lebar dan panjang yang lebih kecil dari ukuran kain strip ya. Biar area yang diolesin gula bisa nempel semua di kain strip.

Kalau ada yang ketinggalan, ntar bisa diulangin lagi kok prosesnya. Sip? Sip. Njut.




KELIMA

Tempelkan kain strip di area yang udah diolesin gula. Tekan-tekan sampai kira-kira 10 detik. Kalo males ngliatin jam, tekan bolak-balik sampe 10 hitungan aja. 1-2-3-4, sampe 10x.

Setelah itu, siap-siap buat narik berlawanan arah tumbuhnya rambut.

Tarik nafas.
1-2-3.
JEBRET!

Bagaimana rasanya sodara-sodara?






KEENAM
Rambut kaki yang nempel di kain.

Sila dipandang-pandang dulu itu kakinya. Beneran nggak, rambutnya kecabut. Sekarang pandangin kain stripnya. Beneran nggak, ada rambut yang nempel.

Boleh usap-usap sedikit bagian kulit yang abis di-jebret ya :D
Secara pribadi, ini nggak sakit sama sekali sih. Iya, bener ada yang kerasa waktu rambutnya keangkat. Tapi nggak sakit sampai gimana-gimana kok.

Makasih banget untuk penemu gula ini dan paduan dengan bedak tabur/tepung terigu. Aku makin semangat nyobain ke area lainnya.





KETUJUH
Beberapa rambut yang nggak ikut kecabut.
Ulangi proses nomor 2-3-4 di bagian kaki yang lainnya. Termasuk juga kalau mau waxing di ketiak. Tapi kalau di ketiak mungkin agak sedikit PR ya. Soalnya arah tumbuh rambut ketiak lebih nggak beraturan seperti di rambut kaki.

Ulangi proses kalau masih ada beberapa rambut yang nggak ikut kecabut. 

Tapi kalau mau dibiarin aja dan bersihin dengan cabutin pakai pinset juga bisa.
KEDELAPAN
Keliatan gak tuh rambut-rambut yang ngambang?
Sekarang bagian ngeberesih peralatan. Siapin wadah untuk merendam kain strip bekas proses. Saya pakai nampan panjang. Jadi masing-masing kain bisa kerendam sendiri. Tinggalin beberapa menit.
KESEMBILAN

Sambil nunggu kain direndam, ayo kita kasih kesejukan buat kulit yang udah berjuang. Aku pakai gel tanaman lidah buaya asli :D Ya percaya aja sih sama khasiatnya yang membantu menenangkan kulit dan anti bakteri juga kan. Gel aloe vera yang ada di pasaran kayaknya juga bisa kok bantu mendinginkan kulit setelah waxing.
KESEPULUH
Pake sikat gigi hotel aja :D
Jangan males bersihin kain stripnya!

Instruksi di kertas panduan sih bisa dibersihin begitu aja. Tapi karena 'panen'ku buanyak banget, jadi aku pakai sikat gigi buat ngebersihin kainnya. Selain biar cepet, sisa-sisa gula dan bedaknya kan bisa juga lepas. Sikat tipis-tipis aja kakak. Nggak usah kaya lagi nyuci celana jins.

Setelah itu, jemur deh kain stripnya. Cukup diangin-angin aja juga bisa kering. Kalau udah kering, bisa sambil bersihin lagi rambut yang masih tersisa.

Kalau udah kering dan bersih, masukin lagi ke plastik biar nggak kena debu.

Udah deh. Selesai waxing kita hari ini. Di rumah aja.


Nih, perkiraan waktu untuk waxing di rumah ya:
  • Persiapan (langkah 1-2): 5 menit
  • Pelaksanaan (langkah 3-7) : 30 menit (tergantung dengan bagian kulit dan rambut yang mau dihilangkan ya. Semakin sedikit bagian, ya artinya bisa lebih cepat selesai)
  • Pembersihan (8-10): 20 menit.
Udah selesai ^_^
Usaha selama kurang lebih satu jam ini akan ngasih kamu penampilan kulit yang lebih bersih selama kurang lebih 2 minggu. Genetik rambutku emang hitam dan tebal, jadi memang akan tumbuh lagi kaya begitu. Tapi nggak khawatir juga tumbuhnya jadi makin kasar dan menusuk-nusuk kaya abis dicukur. Oh iya, setelah waxing, aku juga ngolesin minyak zaitun biar tetep lembab.


Jadi, sekarang giliranmu untuk coba waxing di rumah ya. Semoga suka!


Wednesday, August 18, 2021

Resensi Buku: Memburu Muhammad

Koleksi pribadi

Identitas buku

Judul buku: Memburu Muhammad

Pengarang: Feby Indirani

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun terbit: Oktober 2020

Jumlah halaman: 210 halaman

ISBN: 978-602-291-745-8


Sinopsis

Sampul belakang (koleksi pribadi)

"Mungkin bisa ada ratusan Muhammad baru di kelurahan ini saja, Bapak yakin ingin menemukan satu Muhammad?"

"Ada cara untuk membuatnya lebih mudah kah? Katanya ini jaman serba canggih, orang kuno seperti aku tidak mengerti! Siapa di sini yang bisa menggunakan benda terang bercahaya itu, yang bisa memberikan jawaban?"

(Seperti yang tertera pada sampul belakang buku ini)







Resensi

Ini buku fiksi. Namun seluruh kisah terasa sangat nyata dan dekat dengan keseharian karena ditarik ke dalam waktu masa kini. Betapa Annisa kecil merasa jijik dengan perilaku kedua orang tuanya, dan bahkan orang dewasa lainnya saat melakukan hal yang mereka bilang, "Anak kecil nggak usah ikut campur!" Atau ketika sesosok sangar berpedang merangsek masuk ke kantor Kelurahan demi mendapatkan informasi mengenai warga yang bernama Muhammad, seseorang yang telah menghancurkan hidupnya bertahun-tahun silam. Atau kisah pelik tentang sebuah mahluk misterius yang menyerang sebuah negara, tapi hanya warga perempuan saja. Bahkan, disajikan juga sebuah kisah cinta luar biasa yang justru akhirnya menghancurkan hidup sang pencinta.

Buku ini adalah kumpulan cerpen yang ditulis untuk menghidupkan kembali ilustrasi-ilustrasi kotbah ke dalam set kehidupan saat ini. Ada kisah yang berdiri sendiri, namun ada juga kisah yang memiliki tokoh yang sama. Dalam kesempatan dan media yang berbeda, penulis menyebutkan bahwa mungkin nanti akan ada kelanjutan kisah dari tokoh di ceritanya itu.


Kelebihan buku

Ada beberapa gambar atau sketsa sebagai ilustrasi di kisah ke 10. Ini seperti hiburan tersendiri ketika sampai di tengah perjalanan membaca buku ini.


Kekurangan buku

Pada halaman 180, penulisan nama tidak menggunakan huruf kapital (walaupun ini hanya nama binatang peliharaan :D)


Opini

Sejak di kisah pertama, buku ini sudah membuat saya "jijik" dan menimbulkan candu untuk mengajak terus menelusuri kisah-kisah lainnya. Cara penulis bertutur membuat pembaca hanyut dalam setiap kisah. Ketika disajikan polemik haram-halal dari semangkuk bakso mampu meninggalkan perasaan gemas dan turut merasakan lapar juga. Kisah spiritualitas insani yang diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari, meninggalkan tanya dan ruang diskusi di dalam diri. 

Pesan manis dari penulis