Wednesday, July 24, 2013

Aku meminta kepada Tuhan untuk . . . . .

Aku meminta kepada Tuhan untuk menyingkirkan penderitaanku.
   Tuhan menjawab, "TIDAK!"
   Itu bukan untuk Ku singkirkan, tetapi agar kau mengalahkannya.

Aku meminta kepada Tuhan untuk menyempurnakan cacatku.
   Tuhan menjawab, "TIDAK!"
   Jiwa adalah sempurna, tubuh hanyalah sementara.

Aku meminta kepada Tuhan untuk menghadiahkan aku kesabaran.
   Tuhan menjawab, "TIDAK!"
   Kesabaran adalah hasil dari kesulitan. Itu tidak dihadiahkan, tetapi dipelajari.

Aku meminta kepada Tuhan untuk memberi aku kebahagiaan.
   Tuhan menjawab, "TIDAK!"
   Aku memberimu berkat. Kebahagiaan adalah tergantung padamu.

Aku meminta kepada Tuhan untuk menjauhkan penderitaan.
   Tuhan menjawab, "TIDAK!"
   Sebab penderitaan akan menjauhkanmu dari perhatian-perhatian duniawi meskipun membawamu mendekat kepadaKu.

Aku meminta kepada Tuhan untuk menumbuhkan rohku.
   Tuhan menjawab, "TIDAK!"
   Kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas supaya membuatmu berbuah.

Aku meminta kepada Tuhan segala hal sehingga aku dapat menikmati hidup.
   Tuhan menjawab, "TIDAK!"
   Aku hanya akan memberimu hidup, sehingga kau dapat menikmati segala hal.

Aku meminta kepada Tuhan untuk membantuku mengasihi orang lain, seperti Dia selalu mengasihiku.
   Tuhan menjawab, "Aaahh... Akhirnya kau mengerti."
   Bagi dunia, kau mungkin hanyalah seseorang.
   Tetapi bagi seseorang, kau mungkin adalah dunianya.
   Hari ini adalah milikmu, dan karena itu jangan sia-siakan.



(sebuah tulisan inspiratif dari suatu tempat yang tak disangka)

Monday, July 22, 2013

"The Parable of the Pipeline" by Burke Hedge

Sumber gambar : True Leverage

Yuuk kita santai sejenak, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan, ulangi beberapa kali...
Lalu bacalah kisah dibawah
Kisah Pablo dan Bruno di sebuah lembah di Italia tahun 1801

==================================================

Pada jaman dahulu kala, ada dua saudara sepupu yang sangat ambisius.
Yang pertama Pablo dan yang kedua Bruno, mereka tinggal berdampingan di sebuah desa kecil di Italia.

Kedua orang itu merupakan anak-anak muda yang berkualitas dan memiliki cita-cita yang tinggi, mereka juga sering berkhayal bagaimana jika suatu hari nanti menjadi orang terkaya di desanya.  keduanya orang yang sangat cemerlang dan tekun bekerja, yang mereka perlukan hanyalah kesempatan.

Pada suatu hari kesempatan itu pun datang.  Kepala desa memutuskan untuk mempekerjakan dua orang untuk membawa air dari sungai ke sebuah penampungan air di tengah desa itu.

Keduanya segera menuju sungai dan membawa ember masing-masing 2 buah.  Menjelang sore hari, keduanya telah mengisi penampungan air sampai mencapai sisi-sisi permukaannya.  Kepala Desa menggaji mereka masing-masing berdasarkan jumlah ember air yang mereka bawa.

"wah, ini berarti cita-cita kita terkabul!" seru Bruno. "saya tidak bisa percaya bahwa kita bisa mendapat rejeki sebanyak ini."

Tapi Pablo tidak ingin yakin begitu saja.  Punggungnya nyeri dan kedua telapak tangannya lecet-lecet.  Akibat membawa dua buah ember yang berat.  Keesokan paginya, ia merasa takut saat harus pergi kerja. Karena itu, ia berfikir keras mencari akal bagaimana caranya membawa air dari sungai ke desanya.

"Bruno saya punya rencana," kata Pablo keesokan harinya saat mereka mengambil ember-ember dan berangkat menuju ke sungai. "daripada kita mondar-mandir membawa-bawa ember hanya untuk mendapatkan beberapa penny per hari.  kenapa kita tidak sekalian saja membuat sebuah saluran dar sungai ke desa kita."

Bruno menghentikan langkahnya seketika.  "Saluran pipa! ide darimana itu?" seru Bruno. 'kita kan sudah mempunyai perkerjaan yang sangat bagus, Pablo. saya bisa membawa membawa 100 ember sehari, dengan upah 1 penny/ember, berarti penghasilan kita bisa 1 dolar/hari. pada akhir minggu saya bisa membeli sepatu baru, pada akhir bulan saya bisa membeli seekor sapi dan dalam 6 bulan saya bisa membangun sebuah gubuk baru.  Kita akan kaya! jadi buang jauh-jauh pikiran untuk membangun saluran pipa itu."

Tapi pablo tidak putus asa.  Ia dengan sabar menerangkan tentang rencana pembuatan pipa salurannya kepada Bruno.  Pablo memutuskan untuk bekerja paruh waktu, dari senin-jumat separuh waktu dia bekerja mengangkut ember, separuh waktunya untuk membangun saluran pipa.  pada akhir pekan dia bekerja penuh untuk membangun saluran pipa.

Dari awal, dia sudah menyadari bahwa akan sulit baginya untuk menggali saluran di batu karang, karena hanya bekerja separuh waktu mengangkut ember maka penghasilannya pun otomatis menurun. Dia paham akan membutuhkan 1-2 tahun sampai saluran pipanya selesai.  Tetapi Pablo fokus pada impian dan cita-citanya, karena itu dia terus giat bekerja.

Sementara itu Bruno yangberpenghasilan 2 kali lipat dari Pablo, terus membangga-banggakan barang-barang barang-barang baru yang telah berhasil dibelinya.  ada keledai yang dilengkapi sadel kulit baru, diparkir di samping gubuk barunya yang punya 2 lantai.  Dia juga membeli baju-baju indah dan makan mewah di kedai desa.  Dia selalu mentraktir warga desa yang menyambutnya di bar untuk minum dan berkelakar.

Sementara Bruno hanya bisa berbaring di Hammock di sore hari dan tetap bekerja pada hari pekan.  pablo terus menggali saluran pipanya.  Pada bulan-bulan pertama, Pablo memang tidak bisa menunjukan hasil dari usahanya, saking beratnya usahanya dia juga bekerja sampai malam hari.

Tapi Pablo selalu mengingatkan diri sendiri bahwa cita-cita masa depan dibangun berdasarkan pada perjuangannya hari ini..dia pun semangat menggali batu karang inchi demi inchi.  Dari 1 inchi kemudian menjadi 1 kaki, kemudian menjadi 10 kaki, kemudian 20 kaki , 100 kaki dan seterusnya....

"bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian," kata-kata itu selalu dicamkannya saat ia kembali ke gubuknya dan menghempaskan tubuhnya yang lelah di kasurnya.  meski lelah dia sudah bisa memperkirakan keberhasilan yang akan dicapainya.  caranya setiap hari dia menetapkan target yang akan dicapainya hari itu, lalu dia akan bekerja keras untuk mencapainya, dia yakin bahwa hasil yang akan dicapainya akan jauh lebih besar daripada perjuangan yang dilakukannya.

Hari berganti bulan, pada suatu hari Pablo menyadari bahwa saluran pipanya sudah setengah jalan, berarti dia hanya perlu bekerja setengah jalan lagi, saat beristirahat Pablo melihat saudaranya Bruno masih terus mengangkut ember-ember.  Bahu Bruno tampak semakin lama semakin bungkuk, langkahnya lamban akibat bekerja membawa beban selama  berbulan-bulan.  Bruno terkadang sedikit pesimis, bahwa dirinya akan ditakdirkan terus mengangkut ember-ember setiap hari sepanjang hidupnya.  Bruno tidak lagi minum-minum di bar, dia lebih sering duduk sendiri dis udut rumahnya sambil ditemani botol-botol kosong.

Akhirnya saat bahagia Pablo pun tiba, saluran pipanya rampung!  orang-orang desa berkumpul saat air mulai mengalir dari saluran pipanya menuju ke penampungan air di desa.  sekarang desa itu sudah bisa mendapat pasokan air bersih secara tetap.  bahkan orang-orang yang tinggal di desa lain mulai pindah ke desa itu, membuat desa itu semakin tumbuh berkembang dan makmur.

Setelah saluran pipa selesai, Pablo tidak perlu lagi membawa-bawa ember.  Airnya akan selalu mengalir, kapanpun saat dia bekerja ataupun tidur, semakin banyak air mengalir ke desa semakin banyak uang yang mengalir ke kantong Pablo.

banyak orang memuji pablo atas keberhasilannya, Tapi Pablo paham bahwa yang ia capai bukanlah suatu keajaiban, dia mendapatkannya karena kerja keras.

kini Pablo yang sudah sukses mendatangi saudaranya Bruno, untuk mengajaknya membangun saluran ke seluruh wilayah.  Jika sendirian Pablo membangun saluran pipa dalam masa 2 tahun, maka dengan bantuan Bruno pekerjaan membuat saluran akan menjadi jauh lebih cepat, apaalgi kini Pablo telah paham alat-alat apa yang digunakan, titik mana yang harusnya di gali dan dihindari, juga paham pipa-pipa yang harus dipasang.

Tahun-tahun berlalu Pablo dan Bruno sudah pensiun, usaha saluran pipanya terus mengalirkan uang ke tabungan mereka,mereka hidup bahagia tercapai sudah impian-impian mereka bahkan melampui dari yang mereka pernah impikan sebelumnya.

==================================================

Setelah membaca kisah tadi, coba renungkan kita sekarang ada di jenis mana.
Kita sekarang ini apakah Bruno si pembawa ember atau Pablo si saluran pipa?
Kalau kita amati, kita hidup masih didominasi oleh mental pembawa ember.
Jika ditawari kesempatan membangun saluran pipa maka mereka akan menolak,
"Cuma mereka yang lebih dahulu terjun membangun saluran pipa yang akan sukses!"
atau kalaupun mau membangun saluran pipa akan balas bertanya,
"Tapi harus mencangkul ya? Saya gak bisa mencangkul!"
Padahal Pablo sudah menjelaskan bukan,
dengan membangun saluran pipa oleh banyak orang pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan,
apalagi Pablo sudah memahami ilmu membangun saluran saluran pipa.

Dari hikmah kisah di atas, saya yang semula rajin membawa-bawa ember,
mulai memikirkan untuk membuat saluran pipa,
karena saya berfikir ember-ember yang saya bawa
tidak akan mampu memenuhi pencapaian mimpi-mimpi saya.
Supaya saluran pipa saya cepat rampung
saya harus menghubungi orang-orang yang sudah ahli membuat saluran pipa.
Karena saya yakin dengan bergabung dengan para ahli pembuat saluran pipa,
mimpi-mimpi saya akan segera tercapai.

Dalam hal ini saluran pipa saya adalah d'BC Network Oriflame.
Memang banyak yang menawarkan saluran pipa yang lain,
tapi hanya d'BC Network yang mempunyai peralatan ajaib namanya "e-pipeline" (saluran pipa internet).
e-pipeline ini sungguh luar biasa dalam hal efisensi waktu.
Kegiatan 'mencangkul' batu karang yang sedianya dilakukan dalam 100 jam,
bisa diefisenkan hanya dengan 1 jam.

Kini e-pipeline dBC Network saya mulai menampakkan hasil.
Di bawah bimbingan dan kerjasama para pembuat saluran e-pipeline lainnya di dBC Network,
perlahan-lahan saluran pipa saya mulai memanjang
dan mulai mengalirkan air sedikit-demi sedikit,
pada saatnya nanti (tidak terlalu lama) saluran akan terbangun dan rampung,
e-pipeline saya akan terus mengalirkan air meski saya pensiun nanti.

Saat ini saya masih bekerja keras membangun e-pipeline dan menduplikasi e-pipeline lainnya.
Jika kalian sudah lelah membawa-bawa "ember",
saatnya bergabung dengan saya membangun e-pipeline super canggih
yang akan mengalirkan air dengan deras.
Kalian tidak akan sendirian.
Kami semua di d'BC Network akan saling bekerja membantu
membangun salurannya sehingga mimipi-mimpi kita, apapun itu, bisa lebih cepat dicapai.


Mari bergabung dengan e-pipeline d'BC Network di sini
www.daftardbcn.com/?id=dreambigbiz

Salam online

WiRani
081809666432