Friday, May 5, 2017

Sang Pisang dan Aku

Kalo baca status aku yang ini, pada percaya nggak sih kalo makanan itu tuh benar adanya enak di lidah? J

Berawal dari kekaguman kepada Dewi Hughes  yang punya berat 150 kg dan dalam waktu 8 bulan berhasil menurunkan berat badan sampai ke 75 kg, dan tetap dalam keadaan sehat badannya. Dari salah satu video youtube-nya, sempet dia cerita tentang banana cake yang sehat, tidak pakai tepung, margarin, gula tambahan atau apapun, dan tetap enak. Gue kepo dong. And universe helps me dengan memunculkan video iklan di Facebook tentang “Two Ingredients Pancake” yang mana hanya pake pisang dan telur. WOW! Ini kudu dicoba. Dan, di pagi yang sejuk, uplek uplek lah aku di dapur.

Cita-cita, harapan & keinginan : Ada.
Bagus kan ya punya keinginan untuk mulai makan makanan sehat biar sehat dan langsing (bonusnya)?
Harapan bagus, supaya jadi bagus ya harus dikerjakan.
Mau makan "two ingredients banana pancake" sehat, ya kudu turun ke dapur dan mulai mengolah.
Pisang dikupas, dihaluskan pakai garpu, pecahin 2 butir telur, aduk rata, panaskan teflon & mulai masukin adonan ke teflon. Matang. Angkat. Nggak kurang nggak lebih.

Naaah, di sini nih beberapa skill diasah.

Liat gambar ini.
Gosong? Ada.
Hasilnya hancur? Ada.
Adonan lengket di teflon? Pasti.
Berhenti? Sayaaang atuh kalo adonan dibuang. Itu kan makanan. Ada orang di luar sana yang untuk beli telur aja mikir :(
Jadi, pilihannya hanya : lanjut dan selesaikan.

Kepanasan? Kerasa lah.
Panik? Mulai naik levelnya.
Kuciwa? Ada juga.
Nunggu mateng? Mulai gak sabar.
Harus makan sendiri karena gak ada yang suka?
Hahahhaa.... Sepertinya inilah akhir dari test pengelolaan emosi hari itu.

Ternyata, mewujudkan harapan itu perlu persiapan. Harapan sederhana sekalipun.

Latihan ngebalik gorengan, perlu diasah terus. Paham tekstur makanan dan mengira-ngira kematangan, juga perlu latihan dan feeling yang kuat. Itu tehnisnya.

Soal mental. Apakah hatimu nggak berantakan juga kalau pancake-mu terburai acak-acakan? :D ditambah pula mendapati satu sisi terlihat hitam karena gosong? Apalagi ketika beberapa orang yang kamu minta untuk mencicip, tapi raut wajahnya tetiba berubah kaya orang kebelet pipis. Apa jawabmu, sodara-sodara?
Pengelolaan emosi penting banget kan?

Aku tahu banget kalau pisang dan telur itu makanan penuh gizi dan enak tiada tara. Aku memasak mereka juga dalam rangka untuk memberi nutrisi ke badan aku. Dari sisi spiritual, aku bersyukur masih diberi nikmat hebat ini. Dan aku mau memakan mereka :)

Maka, ku pandangi sang pisang dengan senyum. Kukunyah perlahan dan ditelan dengan menikmati manisnya. Tidak ada yang buruk dari masakanku ini. Dan, aku akan mengulangnya di hari-hari mendatang.

Itu sudah.

Cerita tentang Sang Pisang dan Aku.