Monday, September 24, 2012

Vera - Top 5 Master Chef Indonesia 2012

Personally aku emang nggak suka sama teammate aku.
Tapi aku harus menekan perasaan nggak suka itu,
dan mencapai kemenangan di tantangan kali ini.
Harus bisa kasih yang maksimal dan terbaik. 
- Vera - 
Masterchef Indonesia 'Road to Top 5' (23 September 2012)

This is her I'm talking about

Di babak kali ini, 'permusuhan' Vera dan Bagus lagi diuji. Ada friction di antara mereka yang menonjol dibanding persaingan dengan kontestan lainnya. Unfortunately (or is it a fortune?), mereka harus gabung jadi 1 tim yang harus masak bareng. Harus jadi juara di tantangan kali ini, kalo nggak, ya mereka akan masuk pressure test, yang artinya membuka peluang untuk tereliminasi dan pulang dan gagal menjadi juara MCI Season 2!
*tantangan untuk mereka adalah memasak kerang bambu dengan teknik memasak digoreng.

Kata-kata yang aku bold di awal tulisan ini adalah ucapan Vera ketika dia dimintai komentar saat harus menjadi REKAN dari ORANG YANG TIDAK DIA SUKAI.

Inspirasi dan toyoran bisa dateng dari mana aja kan? Termasuk acara televisi ini.
*toyoran bisa diterjemahin jadi 'teguran' nggak sih? :p

Aku yang lagi ngebangun chemistry dengan rekan kerja aku, dan pernah banget ngrasa nggak suka sama mereka - sering malah-, rasanya jadi kena banget sama ucapannya Vera.

Tujuan kita apa sih?
Apa sih yang mau kita kerjain?
Kalo emang kita sebel dan nggak suka sama mereka, siapa yang bakal dapet masalah?
Penting mana : tujuan yang mau dicapai ATAU perasaan sebel kita?

Dimulai dengan perasaan nggak suka,
tapi harus jadi rekan sekerja,
tapi tetep tahu apa yang yang mau dicapai,
and SHE DID IT.
Vera & Bagus juara tantangan kali ini dan mereka lolos ke babak TOP 5 Master Chef Indonesia Season 2.

Seharusnya kejawab ya kalo kita lagi sebel, kesel, mangkel, dll sama temen kerja, temen bisnis, bahkan temen ngerjain paper kuliah :p
Karena kalau hasil akhirnya bagus dan memuaskan,
itu juga kita sendiri kok yang akan ngrasain.

Jadi, apa yang hari ini akan kalian lakukan ke rekan kerja dan rekan kuliah yang kaliah sebelin - tapi harus kerjain tugas bareng-bareng? ^^


Salam sebel :p

WiRani

Saturday, September 15, 2012

Profesi Keren : Bisa Dicontoh

Cover GoGirl! Edisi Agustus 2012

Majalah Go Girl! adalah majalah yang mengusung semangat perempuan dalam setiap hal yang dilakoni, dan bisa jadi inspirasi buat perempuan lainnya. Di edisi ini ada profil perempuan-perempuan hebat menurut versi GoGirl! yang patut dijadiin contoh buat cewek-cewek seantero Indonesia, dan salah satu perempuan yang dijadiin role model dan yang profilnya diulas di majalah ini adalah Dini Shanti.

Emang siapa sih Dini Shanti itu?
(kok saya pake ikutan ngulas profil beliau segala?)

Dini Shanti adalah seorang ibu rumah tangga, yang nggak mau ninggalin anaknya buat kerja kantoran yg pergi pagi-pulang malam. Untuk kebutuhan hidupnya, beliau memutar otak sedemikian rupa & push herself to maximize the potential of the internet , and doing the online business.

Pekerjaan dan semangat yang saat ini digeluti oleh Mbak Dini ini dinilai pantas oleh Redaktur GoGirl! untuk jadi inspirasi perempuan muda pembaca majalah ini.
Semangat yang diusung Mbak Dini adalah work-at-home mom (supaya bisa dekeeet terus sama kedua anaknya) dan semangat membantu ibu rumah tangga lainnya untuk bisa mengembangkan diri. Keren ya?
Dini Shanti and her daughter in Go Girl! Magz
Masih belum percaya kalo ada manusia yang namanya Dini Shanti?
Hehe.. Piss Mbak :D
Niiiihh, profilnya Mbak Dini juga ditayangkan di program Sudut Pandang Metro TV. Programnya tayang bulan Agustus 2012 juga (kayaknya bulan penuh semangat banget nih ^^)

 
Hasil jepret manual dari tivi :D
Saking noraknya saya, saya sampe siap-siap di depan tivi sambil pegang hape. Niatnya mau memfoto pas Mbak Dini-nya ngomong. Dan saking norak kuadrat, saya juga ngetik script  alias hampir semua kata-kata yang Mbak Dini ucapin di acara itu, hahaha...
Tapi biar kita bisa liat lagi sama-sama, ini ada videonya ^^


Narasi pembawa acara di awal acara, Fifi Aleyda Yahya, bilang, "Perempuan-perempuan ini menjadikan rumah tangga mereka sebagai basis usaha mereka. Dari situ, hasilnya kini bisa menyaingin upah orang kantoran."

Lalu di bagian akhir dialognya, Mbak Dini ngasih kata-kata pamungkas, "Rencana saya berikutnya masih banyak. Masih pengen membantu lebih bayak orang lagi. Saya ga bisa duduk diam, Mbak (baca:Fifi). Maksudnya, sebenernya saya nggak ngapa-ngapain juga uang udah dateng, tapi rasanya masih bisa, mumpung masih bisa berinovasi, mencoba ini, itu. Jadi ya saya nggak diam aja."


*sambil ngaca

Trus saya sendiri sekarang ngapain?
Puji Tuhan, fisik saya masih kuat untuk diajak beraktifitas ini-itu.
Bersyukur juga masih bisa dapetin akses berbagai informasi dan pengetahuan.
Trus, kalo nggak ngapa-ngapain, APA KATA DUNIA??

*masih ngliatin cermin

Saya nggak punya keahlian nyanyi, masak, nari, olahraga, atau hal-hal spesifik lainnya.
Tapi saya merasa, dengan ketidak-punyaan saya dalam hal-hal di atas nggak bikin saya lantas nggak berprestasi dan melakukan sesuatu yang bernilai untuk diri saya sendiri dan orang lain.

*megang cermin dengan mantap dan sambil senyum berbinar-binar

SAYA PASTI BISA melanjutkan apa yang udah saya mulai. Mencontoh yang Dini Shanti dan teman-temannya mulai 6 tahun lalu, dan mengerjakan bagian saya (sambil minta tolong dari Almighty God untuk memberi saya kekuatan ketika melewati hujan deras dan terik matahari. Kalo semua udah selesai, pasti pelangi deh yang muncul ^^


Salam,

WiRani

Wednesday, September 5, 2012

6 Tips Persiapan Wawancara Kerja (buat newbie)



Kemarin saya ketemu sama seorang lulusan baru dari salah satu universitas negeri di Bandung. Kami ngobrol kesana kemari dan dia cerita kalo sekarang lagi harap-harap cemas nunggu panggilan wawancara kerja.

Eeehhh, beberapa jam kemudian ternyata ada sebuah perusahaan yang dia lamar, nelpon untuk kasih tau akan ada panggilan wawancara.
Daaan, mulainya dia gugup dan bilang deg-degan banget ngadepin ini.

Jadilah saya nulis artikel ini deh :
tips buat newbie atau fresh graduate yang baru pertama kali akan menjalani sebuah wawancara kerja.
Karena baru pertama kali, pasti akan lebih banyak deg-degannya daripada PD-nya kan? Hehe.

Tapi tenang aja, kamu bukan satu-satunya orang yang pernah merasa gugup dan khawatir menghadapi panggilan wawancara untuk yang pertama kali kok.
Karena dulu saya juga pernah mengalami hal yang sama, dan saya berhasil melewatinya – tentu saja, maka saya akan bagikan tips yang simpel untuk dipraktekan.

Ada  6 (enam) hal yang perlu diperhatiin sebelum masuk ke ruang wawancara. Saya akan bahas satu per satu di bawah. Semoga bermanfaat ya (dan bisa membantu mengurangi tingkat kegugupanmu :p )
  1. Kenakanlah pakaian formal – kemeja, celana/rok kain, dan sepatu formal. Jika perlu gunakan blazer/jas yang serasi. Yang terpenting memang adalah kualitas diri kita. Tapi first impression akan kasih nilai plus yang sangat menguntungkan untuk kita. Saya rasa pak satpam juga akan bersikap waspada dan curiga kalau ada orang asing memasuki area perkantoran dengan hanya berpakaian kaos oblong dan celana kumel, sendal jepit and soon yang terlihat nggak profesional :)
  2. Gunakan aksesoris dan make-up secara wajar. Jika terbiasa menggunakan jam tangan atau kalung pemberian orang tua, pakailah. Tidak perlu ditambah dengan gelang-gelang kayu atau statement necklace yang sering dipakai waktu nge-mall. Aplikasikan make-up secara wajar dan proporsional. Kita bukan lagi audisi lakon teater kok. Ya kan?
  3. Bersikap sopan. Ketuklah pintu sebelum masuk ruangan, ucapkanlah salam, dan jabatlah tangan pewawancara Anda. Tataplah mata pewawancara Anda dan jangan jelalatan. Jika grogi, pandanglah pelipisnya.  Lakukanlah semua dengan senyum yang tulus dan jujur.
  4. Mendengar dengan seksama dan berbicaralah yang jujur. Tidak perlu memperkenalkan diri Anda secara bombastis hanya untuk menunjukan bahwa Anda hebat dan berkualitas. Jika ada hal-hal yang tidak Anda ketahui tentang sesuatu hal, akuilah, dan jangan memotong pembicaraan dan mendebat pewawancara. Wawancara yang Anda jalani bukan acara debat pilkada lho :p
  5. Duduklah yang tenang. Saya tahu rasanya gugup menjalani wawancara kerja ini. Kontrolah tubuh Anda sendiri. Jika memang diperlukan, pergilah ke toilet untuk buang air kecil sebelum masuk ke ruangan. Hindari mengetuk-ngetukan jari ke meja, atau menggerak-gerakan kaki. Jangan juga menyilangkan tangan di depan tubuh Anda atau menyilangkan kaki Anda.
  6. Pelajarilah lingkungan. Tidak ada yang salah dengan mempelajari hal baru. Suasana kerja di kantor-wanna-be, dress code di sana, profil dan cara kerja perusahaan. Bahkan kalau memungkinkan, sambangilah kantor tersebut beberapa hari sebelum hari H. Ajaklah ngobrol santai satpam tentang hal-hal umum di kantor tujuan Anda. Mengetahui lokasi tujuan lebih awal akan membantu Anda untuk menghafalkan jalan/rute dan bisa memprediksi waktu perjalanan. Nggak lucu kan kalau terlambat wawancara karena nyasar?


Good luck for your interview ^^


/WiRani 

Baru Bisa Bikin E-mail

men temen,
percaya kan kalo untuk memulai belajar sesuatu hal itu nggak perlu malu sama umur?
Kita bisa mulai belajar apapun di usia berapapun.
Ya 'kan?

Barusan saya dimintai tolong sama meja sebelah

- seorang ibu berusia 40 sekian yang kerja di kantor yang sama - untuk BIKIN E-MAIL.
Ngacung, siapa yang masih bingung bikin e-mail?
Saya rasa kayaknya nggak ada kan ya?
Secara FBnya eksisss terooos :p

Tapi buat Ibu ini

- yang beberapa bulan lalu masih bertanya gini, "Rani, emailnya nomernya berapa?" -
daftar dan bikin e-mail adalah hal yang sama sekali nggak dimengerti :(

Lalu mulailah saya mengiyakan untuk membantu ibu itu
dan mentransfer 'ilmu' yang saya tau soal dunia per-e-mailan,
dan beberapa hal yang menyangkut dunia maya.
(soal kebebasan berekspresi dan kejujuran di dunia maya,

soal kemudahan dan manfaat memiliki akses di dunia maya, and so on)

Singkat cerita,
selama sekitar 15 menit akhirnya ibu itu sudah mendaftarkan akun baru, dan
TARAAAAA....
alamat e-mail sudah dimiliki, udah latian nulis dan berkirim e-mail,
dan dia tersenyum lega.

TERSENYUM, sambil bilang
"Makasih ya ilmunya. Kemarin-kemarin saya malu kalo ditanyain temen soal e-mail dan Facebook. Makanya saya harus belajar dan harus bisa!"
Lalu mulai banyak pertanyaan-pertanyaan selanjutnya yang ditanyakan dengan wajah BERBINAR-BINAR.

See?
Nggak perlu kebanyakan gengsi untuk tanya hal-hal yang belum kita ketahui,
nggak perlu segan untuk belajar hal-hal yang dianggap remeh oleh kebanyakan orang,
dan
nggak perlu malu juga untuk mengakui kalo kita punya kelemahan.


Selalu ada jalan untuk mengatasi kelemahan.
Selalu ada jalan kalo mau belajar.
Right?

/wirani


PS : 
  • suatu hari kalo Ibu yang saya ceritain di atas nemu tulisan ini, dia pasti akan tersenyum simpul mengenang sore ini . Makasih juga ya Bu udah ngajarin hal-hal yang saya bold di atas^^
  • oia, ini sebenernya status FB saya :p ketularan Mbak Nadia Meutia yang selalu nulis status FB puanjaaang puajangg, xixixi..