Friday, February 1, 2013

Lirik 'Galau' di PKJ - siapa bilang nggak boleh 'galau'?

Ternyata yaaa.....
Siapa bilang 'nggak boleh galau'?
Boleh kooookk.. Asaaalll..
Nah, ini yang penting :)

Ternyata saya nggak galau sendirian, hehe.. Ngrasa ada yang nemenin karena penulis lagu di Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ) 133 melagukan perasaannya dengan kirik yang galau jugak :p
Jujur saja, beberapa minggu terakhir ini ada beberapa hal yang nggak sinkron antara hati dan kepala. Jadi lebih sering bikin sewot gitu lah.
Pernah juga kan sampai di titik yang sama, dan merasa .....  galau?

Ceritanya bermula ketika di hari Selasa pagi yang dingin, saya mengikuti kegiatan Doa Pagi di GKP Bandung. Tentu saja karena pengen curhat sama Sang Maha Mendengar, dan pengen didukung dalam doa juga. Sebelum syafaat, ada renungan yang diambil dari 1 Petrus 3 : 12.


Tahu labirin nggak? Pernah coba masuk ke taman labirin? Atau paling tidak menyelesaikan teka-teki labirin milik anak Sekolah Minggu :p
Sumber gambar : photohype.com
Kalau kita pernah coba masuk ke taman labirin, akan sangat mungkin kalau kita tersesat, menemukan jalan buntu, sampai akhirnya menyerah.
Tapi lain halnya kalau kita memecahkan teka-teki labirin yang ada di kertas. Kita bisa melihat jelas seluruh jalur labirin. Mulai dari garis awal, jalan buntu, hingga sampai ke garis akhirnya. Iya betul, semua terlihat jelas karena kita melihat dari atas. Kita melihat seluruh labirin dan isi labirin.

Sadar nggak, kalau kita hidup seperti di dalam labirin yang sangat besar?
Ada keputusan yang perlu kita ambil untuk menetukan arah.
Dalam prosesnya pasti akan menemui jalan buntu juga.
Lalu, sadar juga nggak sih, kalau ada juga yang Melihat kita dari Atas - yang mengawasi langkah kita, dan siap membantu kita melewati labirin kehidupan ini?
Lalu kenapa kita nggak meminta dan menyerahkan hidup kita kepadaNya agar dibimbing sampai ke garis akhir?
Sumber : sabda.org

Sebagai jeda syafaat orang per orang, dipilih lagu dari PKJ 133.

Tepat sebelum bait ke 3, saya mulai sesenggukan.
Pas yang lain menyanyikan bait 3, saya udah nggak bisa ngomong.
Mewek sodara-sodara :D

Rasanya tenggorokan saya penuh sesak sampai nggak bisa bersuara.
Seperti melihat pintu keluar dari labirin yang memusingkan :)


Jadiii.. siapa bilang 'nggak boleh galau'?
Siapa tahu dari kegalauan itu, malah jadi nemu kelegaan dan solusi.
Ya nggak?



Cheers,
WiRani

2 comments:

  1. Boleh galau kok ya God Always Love And Understand kok ya

    ReplyDelete
  2. eeh, ada Pak Sunu :)
    Iya Pak, setuju.
    Kalau nggak galau, malah nggak bisa ngrasain that God is Always Love And Understand.

    ReplyDelete