Sunday, June 21, 2020

Resensi Buku "Maksimal! Bukan Dominan"


Sampul depan
Cerita dikit ya, kenapa akhirnya memutuskan untuk meresensi buku kecil ini. Buku ini ternyata dicetak tahun 2010, diberikan sebagai hadiah kepada suami tahun 2016, dan baru ketemu lagi (secara nggak sengaja) di Juni 2020 ini. Buku ini selama kurang lebih 4 tahun nyelip di rongga antara meja dan tembok. Ketahuan kan ya, betapa buku ini terabaikan selama itu. Juga nggak dibaca oleh seorang pun di rumah ini :D

Singkat cerita, karena ini masih dalam masa kerja dari rumah, jadilah ayo liat kaya apa dalemnya. Sempat agak bosan karena kebanyakan testimoni di awal-awal halaman :D termasuk agak gatal juga karena ada beberapa kekeliruan minor EYD.

Saat sekarang sedang menulis resensi ini, belum selesai baca sampai habis. Tapi ternyata ada beberapa hal yang menggelitik saat mulai membaca.

Yak, sekarang resensinya ya.

----

Judul buku : Maksimal! Bukan Dominan "Cantik di Mata Suami, Berkenan di Hati Allah"
Penulis : Lily Eferin dan Wahyu Pramudya
Tebal : 76 halaman
Penerbit : VISI Press (PT. Visi Anugerah Indonesia), Bandung
Tahun terbit : 2010

----

Bicara tentang peran perempuan, sepertinya sudah menjadi hal pelik sejak ribuan tahun lalu. Apakah ibu rumah tangga itu lebih mulia daripada ibu bekerja? Apakah ibu bekerja lebih berkualitas daripada ibu rumah tangga? Apa pertimbangan suami meminta istrinya untuk berkarya di rumah? Apa yang dipikirkan suami saat mendukung istrinya berkarir? Gimana, ngrasa nggak asing kan dengan hal tadi?

Dari judul buku sampai dominasi warna sampul buku ini, sepertinya memang identik dengan selera perempuan dan ditujukan khusus untuk para istri. Tapi, buku ini juga bisa banget dibaca oleh para suami, juga dibaca oleh perempuan dan laki-laki belum menikah yang sedang berencana ke arah sana.

Di buku ini, kedua penulis berbagi dengan pembaca mengenai pandangan dan pendapat mereka tentang sosok istri bijaksana yang dimuat dalam Surah Pepatah 31:10-31 (lihat di sini). Pilihan kata sehari-hari yang dipakai kedua penulis dalam setiap artikel, membuat tulisan itu terasa akrab dan dekat layaknya seorang kawan yang sedang bercerita. Yang menambah unik yaitu setiap bab disampaikan dengan cara ala menulis surat elektronik. Seingat saya, saya belum pernah membaca buku dengan konsep seperti ini.

----

3*/5*



No comments:

Post a Comment